CIANJURTODAY.COM, Cianjur - Puluhan sekolah tingkat SD dan SMP di Kabupaten Cianjur rusak, setelah hampir dua tahun tidak digunakan karena pembelajaran daring.
Kini, Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) sudah digelar, lalu bagaimana nasib para siswa?
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur, Himam Haris menjelaskan, memang sudah banyak laporan mengenai sekolah yang rusak.
“Banyak yang melaporkan sekolah rusak, mulai ringan hingga berat juga ada. Kurang lebih ada 40 bangunan SMP dan 72 bangunan SD rusak berat dan perlu dilakukan perbaikan,” ujar Himam kepada Cianjur Today, Selasa (28/9/2021).
Akan tetapi, lanjut Himam, pihaknya tidak menyediakan alokasi anggaran untuk perbaikan sekolah. Hal ini membuat sekolah, perlu memutar otak untuk merawat bangunan secara mandiri.
“Untuk alokasi anggaran, dinas tidak menyediakan alokasi anggaran. Makanya kami imbau kepada mereka (sekolah, red) untuk memanfaatkan dana bos semaksimal mungkin untuk penataan atau perawatan sekolah,” ungkap Himam.
Jadi, lanjut dia, meskipun ditinggalkan, perawatan bangunan sekolah harus tetap dilakukan. Ia pun menyebut, di tengah banyaknya sekolah yang rusak, ada juga yang mampu merawat bangunannya selama pembelajaran daring berlaku.