CIANJURToday - Warga Kelurahan Bojongherang, Kecamatan Cianjur mengeluhkan kinerja dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cianjur terkait tidak adanya tindak lanjut dari aduan yang mereka sampaikan tentang krisis air di wilayah mereka. Hal ini berawal dari kondisi krisis air bersih di wilayah mereka yang sudah terjadi selama 8 tahun. Uyan Suryana (70) Warga RT 03/05 kelurahan Bojongherang,Kecamatan Cianjur menuturkan selama 8 tahun warga susah mendapatkan akses air bersih. Air yang disediakan PDAM tidak mampu mencukupi kebutuhan karena kecilnya jumlah air yang keluar ke tiap rumah. "ada lima RT punya keluhan yang sama di sini, kita sudah sampaikan ke pemerintah, bahkan kemarin ada disampaikan ke dewan tapi belum ada solusi. Jadi kita ingin dibenahi saja,"ujarnya. Sebelumnya, masyarakat sudah mengadukan keluhan mereka tentang krisis air di Bojongherang kepada DPRD Kabupaten Cianjur. Namun, hingga saat ini, belum ada tindakan dari DPRD menyikapi krisis air ini. Riki (21), salah seorang warga mengatakan bahwa dirinya sempat melaksanakan audiensi ke DPRD, dan hanya segelintir orang yang saat itu ada di ruangan. “Kurang lebih sekitar lima orang yang saat itu tengah ada di ruangan,” katanya. Akhirnya, keluhan-keluhan tersebut disampaikan warga kepada Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Daniel Tumiwa saat bertatap muka di Bojongherang, Cianjur, Jumat (7/12/2018). Kurang efektifnya kinerja DPRD dan DPR membuat Daniel angkat bicara. Dirinya menjelaskan kepada masyarakat bahwa isu krisis air ini adalah tugas wakil rakyat. “Permasalahannya cukup basic, DPRD bisa dengan mudah angkat telepon atau menyurati PDAM untuk datang dan bertanya, agar bisa sama-sama diselesaikan. Tapi, sudah 8 tahun tidak dilakukan," ujarnya kepada cianjurtoday.com.