CIANJURTODAY.COM - Anak-anak di Cianjur, terutama Gen Z, ditemukan banyak yang tidak mampu berbahasa Sunda dengan baik dalam percakapan sehari-harinya.
Fenomena ini menjadi ancaman bagi keberlanjutan bahasa yang telah digunakan sejak zaman nenek moyang, yang kini terancam punah.
Beberapa penyebab minimnya kemampuan Gen Z dalam berbahasa Sunda diungkapkan oleh seorang pengamat pendidikan asal Cianjur.
Baca Juga: Spesifikasi Nokia 110 4G, HP Jadul Kesukaan Gen Z yang Bisa Pakai WhatsApp
Menurut Dedi Mulyadi, seorang pengamat pendidikan dari Universitas Suryakancana, perkembangan anak-anak saat ini menunjukkan bahwa bahasa Sunda mulai terlupakan.
Dedi menjelaskan, salah satu penyebabnya adalah akibat terjadinya alkulturasi budaya negara.
"Jadi kita diserang habis-habisan oleh budaya Barat," ungkap Dedi pada Senin, (22/5/2023).
Baca Juga: Mengenal Feature Phone yang Sedang Diminati Gen Z di Dunia
Lebih lanjut, Dedi juga menyoroti bahwa pada abad ke-21, bahasa ibu telah tergeser oleh penggunaan berbagai gadget dan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari.
Selain itu, pembelajaran bahasa Sunda di sekolah-sekolah juga minim dan kurang terimplementasi seperti pada era sebelumnya.
Untuk mengatasi perkembangan bahasa Sunda yang saat ini jarang digunakan oleh generasi muda, Dedi mengusulkan solusi dengan mengadakan "pekan bahasa".
Baca Juga: Arti Maneh dalam Bahasa Sunda yang Bikin Guru Honorer Jabar dipecat, Sopankah Jika Digunakan?
"Mengantisipasinya bisa dengan mengadakan pekan bahasa Sunda, di mana anak-anak di sekolah harus berkomunikasi dalam bahasa Sunda dengan guru-gurunya setiap harinya," tutur Dedi.
Dedi mencontohkan bahwa solusi ini telah terbukti efektif dan telah dilakukan di beberapa negara.
Artikel Terkait
Viral, Seorang Pria Mengaku Jenderal Kekaisaran Sunda Nusantara, Ini yang Ditemukan Polisi
Gelar Pasanggiri Berbahasa Sunda, Wasunda Siapkan Hadiah hingga Jutaan Rupiah!
Grand Opening Restoran Baraya Sunda Cipanas, Hadirkan 42 Menu Lezat Khas Sunda