MUI Cianjur Bicara Golput Dalam Pemilu, Ternyata Ini Hukumnya Dalam Islam

CIANJURTODAY.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cianjur telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan golongan putih (golput) atau tidak memilih dalam Pemilu 2024.

Imbauan ini didasarkan pada ajaran agama Islam yang menyatakan pentingnya memilih pemimpin yang sesuai dengan Al-Qur'an.

Ketua MUI Cianjur, KH Abdul Rauf, menjelaskan bahwa memilih pemimpin adalah tindakan yang baik dan seharusnya dilakukan oleh masyarakat, terutama umat Islam.

Baca Juga: Penembakan di MUI Pusat, Polres Cianjur Tingkatkan Kewaspadaan

Bahkan, imbauan ini juga telah diperkuat oleh MUI Pusat.

"Kami mengimbau masyarakat di Cianjur untuk tidak golput, dan MUI Pusat juga telah mengeluarkan imbauan serupa," ujar KH Abdul Rauf pada Sabtu (20/05/2023).

Namun, penting untuk dicatat bahwa himbauan ini hanya bersifat mengimbau. Keputusan untuk memilih atau tidak memilih kembali kepada masing-masing individu.

Baca Juga: DPC Sahabat Polisi Cianjur Minta Warga Tidak Golput dan Perangi Hoax

Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai pemilihan pemimpin dalam pesta demokrasi Pemilu 2024.

"Ini hanya imbauan, karena golput adalah sebuah prinsip yang diputuskan oleh masyarakat sendiri, tergantung pada pertimbangan masing-masing individu," tambahnya.

KH Abdul Rauf menekankan bahwa umat Islam seharusnya memilih pemimpin yang memiliki empat sifat baik, antara lain beriman dan bertakwa, jujur (siddiq), terpercaya (amanah), aktif dan aspiratif (tabligh), serta memiliki kemampuan (fathonah).

Baca Juga: KPU Cianjur Gunakan Silon dalam Pendaftaran Bacaleg Pemilu 2024, Ini Fungsinya

Diharapkan dengan imbauan yang diberikan oleh MUI Cianjur, angka golput di masyarakat dapat ditekan.

Hal ini bertujuan untuk menciptakan kondisi Pemilu yang menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan mampu membawa negara menuju ke arah yang lebih baik.