Kata Fahira Idris Tentang Penghapusan Pelajaran Agama di Sekolah

- Kamis, 18 Juli 2019 | 07:43 WIB

Praktisi Pendidikan Setyono Djuandi Darmono mengatakan, pendidikan agama tidak perlu diajarkan di sekolah, cukup diajarkan orangtua masing-masing atau lewat guru di luar sekolah/ di rumah.

Padahal Pendidikan agama di sekolah yang merupakan amanat UU Sisdiknas dan sudah diterapkan bahkan sejak bangsa ini belum merdeka dan mampu membentuk karakter dan budi pekerti siswa.

Idealnya Jam Pelajaran Ditambah

Malah kedepan, idealnya jam pelajarannya di tambah dengan berbagai kegitan ekstra kurikuler.

Pendapat yang menyatakan pendidikan agama di sekolah memecah belah siswa, bahkan dikaitkan dengan radikalisme bukan hanya mengada-ada, paranoid, tetapi juga tuna sejarah dan tuna pengatahuan esensinya.

Ajarkan Toleransi

Pendidikan agama juga mengajarkan toleransi dan Budi pekerti. Bahkan dalam Islam perbedaan itu adalah sunatullah sehingga mutlak menjadi pandangan hidup.

Mungkin sekali-kali mereka yang punya ide menghapus di sekolah perlu ikut belajar kembali di dalam kelas.

Tapi hari ini ada pernyataan dari sdr. Ardiansyah Ja’far yang mencoba meluruskan pernyataan SD Darmono yang kontroversial tersebut.. Pernyataannya bisa dilihat di halaman ini : https://t.co/Wz8s6krluX

Halaman:

Editor: cianjurtoday.com

Tags

Terkini

Jadi Jurnalis Itu Kece, Tapi Gampang-gampang Susah Tahu!

Selasa, 28 Februari 2023 | 20:08 WIB

Mangkuk Ayam Jago, Legenda Peralatan Dapur di Asia

Minggu, 26 Februari 2023 | 11:24 WIB

Peran Negara dalam Menjamin Kehalalan Produk

Sabtu, 4 Februari 2023 | 12:14 WIB

Generasi Islam, Generasi Pemimpin Peradaban

Sabtu, 4 Februari 2023 | 12:08 WIB

Kognisi yang Diperluas Pada Pendidikan Kontemporer

Sabtu, 7 Januari 2023 | 23:32 WIB
X