Kabupaten Cianjur Dukung Pembangunan Geothermal di Gunung Gede Pangrango! Ini Dampak yang Mungkin Terjadi?

- Minggu, 12 Maret 2023 | 11:59 WIB
Beberapa waktu lalu, Relawan Montana dengan tegas menolak pembangunan proyek geothermal di kawasan TNGGP karena alasan dampak lingkungan. (Foto: Rendi Irawan/cianjurtoday.com)
Beberapa waktu lalu, Relawan Montana dengan tegas menolak pembangunan proyek geothermal di kawasan TNGGP karena alasan dampak lingkungan. (Foto: Rendi Irawan/cianjurtoday.com)

CIANJURTODAY.COMPemerintah Kabupaten Cianjur belum lama ini melalui pernyataan Sekretaris Daerah (Sekda) Cecep Alamsyah menyatakan dukungan pembangunan geothermal di kawasan Gunung Gede Pangrango Cipanas.

Namun, menurut beberapa sumber yang Cianjur Today dapatkan, penggunaan sumber energi terbarukan ini memiliki dampak negatif dan positif pada lingkungan dan ekonomi setempat.

Baca Juga: Relawan Montana Tolak Rencana Proyek Geothermal di Kawasan TNGGP

Geothermal sendiri merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang saat ini semakin populer. Sumber energi ini diperoleh dari panas bumi yang terdapat di dalam bumi dan dapat digunakan sebagai energi listrik maupun panas untuk keperluan rumah tangga dan industri.

Namun, seperti sumber energi lainnya, penggunaan geothermal juga memiliki dampak pada lingkungan dan ekonomi. Dalam ulasan kali ini, kita akan membahas dampak geothermal pada lingkungan dan ekonomi.

Baca Juga: Siap Atasi Dampak Lingkungan! Pemkab Cianjur Mantap Dukung Proyek Geothermal Energi Panas Bumi di Cianjur

Dampak Geothermal pada Lingkungan

Penggunaan geothermal dapat berdampak pada lingkungan. Berikut adalah beberapa dampak negatif dan positif dari penggunaan geothermal pada lingkungan:

Dampak Negatif

  1. Pemanasan global

Penggunaan geothermal dapat menyebabkan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4). Emisi ini dapat berkontribusi pada pemanasan global yang dapat mempengaruhi iklim dan cuaca.

Baca Juga: DPR RI Dukung Pembangunan Proyek Geothermal di Kawasan TNGGP

  1. Kerusakan ekosistem

Pembangunan pembangkit listrik geothermal dapat merusak ekosistem yang ada di sekitarnya. Pembangunan jalan dan pipa untuk mengalirkan uap panas dapat merusak habitat flora dan fauna yang ada di sekitar area pembangkit listrik.

  1. Pencemaran air

Penggunaan geothermal memerlukan air untuk menghasilkan uap panas yang digunakan untuk menggerakkan turbin. Air yang digunakan biasanya berasal dari sumber air bawah tanah. Proses pembangkitan listrik geothermal dapat mencemari sumber air bawah tanah dan dapat mengancam ketersediaan air bagi masyarakat setempat.

Baca Juga: Pembangunan Proyek Geothermal, BBTNGGP: Prosesnya Masih Panjang

Dampak Positif

  1. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil

Penggunaan geothermal dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi. Hal ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperbaiki kualitas udara.

  1. Tidak membutuhkan bahan bakar

Geothermal tidak memerlukan bahan bakar untuk menghasilkan listrik atau panas. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar impor dan menjaga ketahanan energi nasional.

  1. Sumber energi terbarukan

Geothermal merupakan sumber energi terbarukan yang tidak akan habis seperti sumber energi fosil. Hal ini dapat membantu memenuhi kebutuhan energi di masa depan.

Halaman:

Editor: Indra Arfiandi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jadi Jurnalis Itu Kece, Tapi Gampang-gampang Susah Tahu!

Selasa, 28 Februari 2023 | 20:08 WIB

Mangkuk Ayam Jago, Legenda Peralatan Dapur di Asia

Minggu, 26 Februari 2023 | 11:24 WIB

Peran Negara dalam Menjamin Kehalalan Produk

Sabtu, 4 Februari 2023 | 12:14 WIB

Generasi Islam, Generasi Pemimpin Peradaban

Sabtu, 4 Februari 2023 | 12:08 WIB

Kognisi yang Diperluas Pada Pendidikan Kontemporer

Sabtu, 7 Januari 2023 | 23:32 WIB

Langkah-langkah Islam dalam Mengatasi Bencana

Selasa, 6 Desember 2022 | 13:33 WIB

ALLPACK Indonesia 2022 Mendorong Inovasi Kemasan UMKM

Senin, 31 Oktober 2022 | 11:58 WIB
X