LEBARAN memang masih lama, tepatnya masih tiga bulanan ke depan. Namun suasana yang terjadi saat ini menyerupai saat menjelang lebaran.
Lebaran adalah hari raya umat Islam setelah sebulan penuh berpuasa Sudah menjadi tradisi di Indonesia ketika mendekati Lebaran, orang berebut membeli tiket untuk mudik ke kampung halaman.
Fenomena ini terjadi hampir di setiap tahun, orang rela berdesak-desakan mangantri di loket hanya untuk mendapatkan tiket pulang kampung. Agar bisa bersilaturahmi dengan keluarga atau bahkan sekedar liburan.
Jika menjelang lebaran tiket sudah habis terjual. Demi mendapatkan tiket pulang tidak jarang orang rela membayar mahal demi mendapatkan tiket melalui calo, atau bisa juga dibilang penimbun tiket.
Selain tradisi pulang kampung alias mudik, tradisi yang lain adalah orang ramai-ramai membeli pakaian baru di mall-mall.
Sudah menjadi pemandangan yang lumrah jika bulan puasa, terutama saat mendekati lebaran mall-mall penuh. Selain orang memborong pakaian juga orang-orang membeli kebutuhan untuk lebaran. Selain kue-kue juga barang kebutuhan pokok.
Yang sering terjadi saat kebutuhan banyak maka barang yang dicari sering langka di pasaran. Kalau pun ada biasanya harganya mahal. Walaupun mahal dan langka masyarakat tetap membeli karena memang sepertinya gak lengkap, kalau pulang kampung silaturahmi tidak membawa oleh-oleh untuk sanak famili di kampung.
Kejadian di atas merupakan konsumsi yang bisa kita lihat di televisi selama sebulan sampai setelah lebaran.
Saat ini yang menjadi tren adalah merebaknya virus corona (covid 19) sejak bulan Januari lalu. Mulainya virus ini hanya merebak di Wuhan, China. Bahkan pemerintah setempat sampai melakukan isolasi wilayah tersebut.
Sebuah televisi swasta yang ada di Indonesia gencar memberitakan berita mengenai virus ini. Bahkan hampir disetiap tayangan dan hampir semua televisi.
Keadaan ini sama dengan berita mengenai arus mudik lebaran yang diberitakan setiap hari. Selain beritanya yang viral karena hampir semua negara dunia terdampak virus tersebut. Bahkan negara berteknologi canggih seperti Singapore tidak luput dari serangaan virus corona.
Pemerintah Indonesia dengan sigap mengevakuasi semua warganya yang ada di luar negeri untuk kembali ke tanah air. Dijemput secara khusus, dilakukan observasi sebelum akhirnya dikembalikan ke masyarakat.
Bahkan yang menjadi ABK di kapal pesiar dijemput menggunakan kapal perang yang notabenenya adalah kapal dengan fasilitas rumah sakit (KRI Sokter Soeharso-red).
Yang mengejutkan dunia adalah tidak ditemukan satu pun orang terjangkit virus tersebut. Bahkan WHO sebagai organisasi kesehatan dunia mempertanyakan keseriusan Pemerintah Republik Indonesia dalam penanganan virus corona. Dunia Internasional menyangsikan peralatan yang dimiliki indonesia apakah mampu mendeteksi virus tersebut.