CIANJURTODAY.COM - Gerbang Tol KM 149 Gedebage sebagai jalur alternatif menuju Masjid Al-Jabbar, kabarnya akan dibuka pada Senin, (14/4/2023).
Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono mengonfirmasi bahwa akses dari KM 149 akan difungsikan sesuai dengan yang direncanakan yaitu pada 14 April 2023 mendatang.
Baca Juga: Diperpanjang! Masjid Al-Jabbar Dibuka Kembali pada 1 Ramadan, Warganet Minta Jangan Dulu Dibuka?
“Al-Jabbar, akan buka tanggal 1 Ramadan dan salah satu persoalannya adalah macet. Tapi ke depan untuk urai kemacetan, exit tol KM 149 pada 14 April akan fungsional digunakan untuk kendaraan kecil. Ini buka menjelang Lebaran,”jelasnya dilansir dari Instagram @infobandungkota .
Pembukaan jalur baru tersebut merupakan upaya pemerintah untuk memperlancar akses menuju Masjid Raya Al Jabbar maupun Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Baca Juga: Masjid Al Jabbar Tutup Sementara Jelang Ramadhan, Ridwan Kamil: Agar Ibadah Khusyuk
Seperti yang telah diketahui, pembukaan Masjid Raya Al Jabbar beberapa waktu lalu telah menimbulkan kemacetan sehingga menghambat mobilitas warga sekitar karena akses jalan yang sempit.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) saat ini tengah berupaya membuka jalur-jalur alternatif lain yang langsung menghubungkan ke Jalan Gedebage Selatan, Jalan Soekarno-Hatta, dan Jalan Tol Purbaleunyi.
Baca Juga: Riung Bandung sebagai Gotham City? Inilah Alasan Mengapa di Riung Bandung Sering Terjadi Pembacokan
Mengenai akses menuju Al-Jabbar dari bundaran exit to KM 149, saat bekerja sama dengan Summarecon akan dibangun dan diselesaikan dalam waktu 2 bulan.***
Artikel Terkait
Pasca Pelantikan HIPMI Cianjur, Ketum Jabar: Segera Susun Program Strategis
IFI Jabar Resmi Tutup Bulan Bakti Fisioterapi di Cianjur untuk Bantu Pemulihan Pasca Gempa
Kritik Tajam Anggota DPRD Jabar Pada Pejabat Dengan Gaya Hidup Hedon dan Pamer Harta, Minim Etika?
Jabar Dapat Dana Hibah 10 Juta Dollar AS dari Korsel, Kang Emil: Untuk Transportasi Publik Ramah Lingkungan
Arti Maneh dalam Bahasa Sunda yang Bikin Guru Honorer Jabar dipecat, Sopankah Jika Digunakan?